Senin, 14 Mei 2012

Sejarah Hanbok Pakaian Tradisional Korea

Korea terkenal keanekaragaman budayanya seperti makanan khas, K-Pop, dan salah satunya adalah Hanbok baju tradisional Korea. Sekarang kita akan membahas lebih dekat mengenai Hanbok.Secara harfiah Hanbok berasal dari kata “Han” yakni mengacu pada sebutan orang Korea sendiri serta “Bok” yakni pakaian. Jadi, secara umum Hanbok berarti pakaian orang Korea.

Hanbok sendiri sudah ada sejak lama tetapi Hanbok terkenal saat ini mengikuti perkembangan di zaman Dinasti Joseon (dinasti terakhir Korea). Dahulu Hanbok dikenakan oleh masyarakat Korea dalam kehidupan sehari-hari namun seiring berjalannya waktu Hanbok dipakai hanya untuk perayaan formal dan semi-formal seperti pesta pernikahan, perayaan ulang tahun, peringatan chuseok, kematian, dsb, namun bagi orang-orang tua juga masih ada yang memakai setiap hari. Hanbok dahulu juga tidak boleh dipakai oleh sembarang orang bila orang tersebut golongan ningrat bajunya berbahan dasar dari serat rami dengan dipadu warna-warna indah dan mencolok, serta untuk kalangan rakyat bajunya berbahan dasar dari kain biasa dengan warna-warna dasar putih, hitam, kuning, dsb. lebih sederhana karena keterbatasan biaya.

Elemen dasar Hanbok terdiri dari jeogori (baju), baji (celana) dan chima (rok). Hanbok pada wanita terdiri dari jeogori dan chima. Jeogori ada yang sebatas di bawah ketiak dan ada pula model lebih panjang menutupi dada. Kesamaan semua jeogori dipermanis dengan pita penghubung antara kanan dan kiri yang bagi perempuan disisakan lebih panjang untuk dibiarkan menjutai ke bawah. Sedangkan chima berbentuk pakaian U-Can See polos dengan atas lebih ramping dan bagian bawah semakin lama semakin lebar. Hal ini dimaksudkan agar para perempuan Korea lebih bisa bergerak bebas, menutupi bagian besar di area bawah, dan anggun tentu saja. Untuk menutupi lengan yang terbuka, maka chima dipadukan dengan jeogori yang berlengan panjang sehingga lebih semacam rompi namun tertutup.
Hanbok pada pria umumnya lebih simple dan tidak banyak mengalami perubahan seperti Hanbok wanita. Hanbok pria terdiri dari jeogori dan baji. Jeogori pria semuanya panjang sebatas pinggang dan juga memakai pita penghubung hanya saja pita pada pria digunakan semua sehingga tidak ada yang menjutai ke bawah. Sedangkan untuk baji dahulunya dibuat lebih ketat namun sekarang diubah menjadi lebih longgar sehingga lebih nyaman bila digunakan.

Untuk aksesoris ketika mengenakan Hanbok baju tradisional Korea juga ada dan itu juga tidak kalah pentingnya. Pada wanita terdapat Jokduri, Hwagwan, Jobawi, Dwikkoji, Daenggi, Ayam, Gulle, Cheopji, Binyeo, dan Norigae. Untuk aksesoris pria terdapat Samo, Gat, Nambawi, Bokgeon, dan Hogeon.

Oh ya masih ada satu lagi, bila kita sering mencermati Hanbok baju tradisional Korea di drama-drama sejarah Korea, pada jeogori (pria dan wanita) terdapat motif-motif yang indah. Motif tersebut tidak bisa dipakai semua kalangan, bagi kalangan keluarga raja maka motif yang digunakan lebih rumit dan mencolok dan biasanya berwarna emas, sedangkan golongan bangsawan motif yang digunakan sedikit rumit, golongan birokrat lebih simple, dan rakyat jelata cenderung tidak ada motif sama sekali. Intinya semakin rendah derajat kita semakin jarang motif yang ada pada Hanbok. Namun sekarang semua Hanbok dapat dipakai oleh semua kalangan. Hanbok sekarang juga sangat digemari karena warnanya yang cerah, mudah dikenakan, ringan, dan lebih leluasa.
Oke itulah sekilas pengetahuan kita tentang Hanbok baju tradisional Korea yang menjadi kebanggaan bangsa Korea. Namun, kita juga tidak boleh kalah untuk mencintai pakaian tradisional kita seperti kebaya, baju bodo, ulos, songket, dan masih banyak lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar